Bisnis belut merupakan bisnis yang sangat menjanjikan saat ini. Permintaan belum terpenuhi baik lokal maupun untuk ekspor. Dari bibit ukuran sekilo isi 80-90 ekor untuk mencapai ukuran konsumsi 4-5 ekor per kilo hanya butuh waktu 4 bulan. Pakan belut bisa menggunakan limbah restoran atau rumah tangga seperti sisa makanan, ampas tahu, ampas kelapa atau cacing tanah.
Berikut ini analisa usaha budidaya belut :
A. Investasi
- Sewa Lahan Rp. 1.000.000
- Pembuatan Kolam 5mx5m Rp. 150.000
- Terpal Rp. 210.000
- Pipa PVC Rp. 35.000
Total Investasi : Rp. 1.395.000
B. Biaya Operasional
- Benih 30 kg @Rp.35.000 Rp. 1.050.000
- Tenaga Kerja Rp. 154.000
- Media Rp. 175.000
- Pakan cacing 270 kg Rp. 1.944.400 @ Rp. 7.200/kg
- Penyusutan sewa lahan Rp. 34.000
- Penyusutan Terpal Rp. 17.500
- Penyusutan pipa PVC Rp. 3.000
Total biaya operasional Rp. 3.377.900
C.Penerimaan
- Panen 300 kg x Rp. 25.000 Rp. 7.500.000
D. Keuntungan
- Rp. 7.500.000 - Rp 3.777.900 : Rp. 4.122.100
E. Pertimbangan Usaha
1. BEP (Break Even Point)
BEP untuk harga produksi
BEP = Rp. 3.377.900 : 300 kg= Rp 11.259,67
Dengan volume produksi 300 kg titik balik modal tercapai jika harga belut Rp. 11.259,67
BEP untuk volume produksi
BEP = Rp. 3.337.900 : Rp. 25.000/kg
= Rp. 135,116 kg
Dengan harga jual Rp. 25.000/kg, titik balik modal tercapai jika volume produksi 135,1 kg
2. B/C (Perbandingan Penerimaan dan Biaya)
B/C = Rp. 7.500.000 : Rp 3.377.900
= Rp. 2,22
Setiap penambahan biaya Rp. 1 akan diperoleh penerimaan Rp. 2,22
3. NPV (Net Present Value)
NVP = Rp. 7.500.000 x 1/(1+0,0083)4
= Rp. 7.473.000
Dengan asumsi bunga bank 10% per tahun, penerimaan diperoleh 4 bulan Rp. 7.473.000
Keterangan :
- Satu orang tenaga kerja bisa mengelola 13 kolam 5 m x 5m
- Pipa PVC dan terpal disusutkan selama 4 tahun
- Media dipakai 2 kali
- Harga Pokok Produksi (HPP) cacing Rp. 7.200/kg
sumber: denidi.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar